Nasional

Poster Warning Dari Ibu Sri Indonesia Dimiskinkan, Staffsus Kemenkeu Pastikan Hoax

Avatar of Redaksi Beritakanal.net
235
×

Poster Warning Dari Ibu Sri Indonesia Dimiskinkan, Staffsus Kemenkeu Pastikan Hoax

Sebarkan artikel ini
Foto: net
Foto: net
12 / 100

Jakarta, Beredar sebuah poster di dunia jagat maya sosial media yang bertuliskan “Warning Dari Ibu Sri, Indonesia Dimiskinkan”.

Di dalam poster tersebut dituliskan narasi-narasi sebagai berikut:

  1. Anggaran 63,8 Triliyun yang disetujui Jokowi;
  2. Adanya anggaran tersebut mengakibatkan dana untuk menggaji pegawai Pemda menjadi nihil;
  3. 3 Perusahaan yang akan dijual murah: Leces Persero, Patal Senayan dan Merpati Nusantara Ailines;
  4. Pemda Sulsel dan Pemda Sumut tidak bisa membayar gaji pegawai;
  5. Sri Mulyani kecewa dan mengajukan pengunduran diri;
  6. Pabrik Kertas Leces yang sahamnya dikuasai oleh Hasyim Djojohadikoesoemo (adik Prabowo) ikut dijual murah demi dana kampanye;
  7. Belanja Alutsista dilakukan oleh PT TNI (Teknologi Militer Indonesia) yang dipegang oleh kroni-kroni Prabowo: Glenny Kairupan, Aris Marsudiyanto, Sjafrie Syamsoddin dan lain-lain;
  8. Saran Sri Mulyani untuk menggeser dana belanja Alutsista menjadi dana bansos dan IKN tidak dihiraukan Presiden;
  9. Akibatnya ada permainan membangkrutkan 7 BUMN yang dimainkan oleh Boy Thohir cs. Alasan kekurangan dana yang digunakan;
  10. 7 BUMN menyusul akan dipailitkan alasannya Presiden ingin membayar sebagian hutang negara agar nama baiknya kembali;
  11. “Saat ini yang sebenarnya kolaps adalah Waskita Karya . 2 tahun karyawannya tidak digaji”;
  12. “Semua biaya negara habis untuk membiayai kampanye Prabowo – Gibran”.

Menanggapi beredarnya poster tersebut Staff khusus Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Yustinus Prastowo memastikan poster tersebut Hoax.

Baca juga: Iuran BPJS Kesehatan Tahun 2024 Tidak Naik

“Beredar poster ini. Kami pastikan HOAX. Menteri Keuangan Sri Mulyani tidak pernah mengatakan ini,” tulisnya di akun X pribadinya saat dipantau redaksi, Jum’at (5/1/2024).